JAKARTA – Saiful, guru olahraga SMA Negeri 61 Jakarta, memutuskan untuk mengikuti lelang jabatan kepala sekolah. Musababnya, dia merasa karirnya di dunia pendidikan sudah mentok.
“Saya mencoba kemampuan untuk menjadi kepala sekolah. Saya datang karena ada kemauan sendiri. Bagi yang merasa punya kemampuan. Kemudian karirnya mentok mau mencoba, karena persaingan kan banyak jadi kita coba saja,” jelas Saiful saat ditemui di Gedung Biro Pembinaan Karir Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Dia mengaku, sudah memiliki pengalam selama 20 tahun sebagai seorang pendidik. Sehingga, dia yakin mengikuti lelang jabatan kepala sekolah. “Kalau di dunia pendidikan itu karir paling tinggi kan jadi kepala sekolah,” tegasnya.
Dia pun menjelaskan, biasanya yang ambisius jadi kepala sekolah akan berusaha mati-matian dengan segala cara. “Kalau kita ini semua barisan sakit hati yang karirnya mentok jadi kita coba kemampuan. Katanya kan fair play dan jujur di sini, jadi kita coba,” sambungnya.
Sebagai persiapan, dia sudah belajar menjadi kepala sekolah dan soal manajemen. Mengingat seleksi di Mabes Polri adalah uji kompetensi managerial. “Jadi, apakah saya bisa menjadi manajer dalam arti kepala sekolah ya kita lihat saja nanti?” tanyanya.
Saiful mengaku sempat belajar kisi-kisi soal ujian kepala sekolah sebelum menjalani uji kompetensi. “Saya siap, dan tadi sempat baca-baca. Nah, buat ketenangan diri saya tadi baca Surat Yasin,” pungkasnya.
