Saat anda menyusuri Ring Road Utara Yogyakarta, maka anda akan menemukan bagunan putih. Bentuknya kerucut seperti tumpeng dengan ketinggian 32 meter. Dan inilah bangunan sejarah Monumen Jogja Kembali atau seringkali disebut dengan mama Monjali.
Sebenarnya Monjali ini sendiri dibangun untuk memperingati aksi perebutan kembali Jogja dari tangan Belanda. Dan inilah mengapa menjadi asal usul nama Monumen Jogja Kembali. Jika dilihat dari sejarahnya memang ada kemiripan dengan gedung Juang 45 di Jakarta.
Baca Juga: Liburan di Jogja, Berikut Destinasi Wisata Yang Wajib Kamu Kunjungi!
- Harga Tiket Monumen Jogja Kembali
Jika anda berencana untuk berwisata dan belajar mengenai sejarah Indonesia di Monumen Jogja Kembali maka anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal. Monjali menerapkan tarif yang bisa dikatakan cukup murah untuk tiket masuk. Per orang hanya dikenakan tiket masuk sebesar 10.000 rupiah saja.
- Jam Operasional
Untuk anda yang ingin mengunjungi Objek Wisata Monumen Jogja Kembali ini dibuka setiap hari. Untuk Jam operasional dari pagi hingga sore. Sehingga pengunjung bisa dengan lebih puas untuk bisa berkeliling di objek wisata ini.
Jam Operasional
Senin – Jumat 08.00 – 16.00
Sabtu – Minggu 08.00 – 16.30
Baca Juga: Liburan di Gunung Kidul, Berikut Destinasi Wisata Yang Wajib Kamu Kunjungi!
- Apa Yang bisa ditemukan di Monumen Jogja Kembali?
Perjuangan Indonesia merebut kembali Jogja dari Belanda memang sudah digambarkan jelas di tempat ini. Setidaknya ada 1.000 koleksi diorama yang mengisahkan serangan umum pada 1 maret 1949. Selain menyaksikan diorama ini anda juga akan mendengarkan lagu – lagu kebangsaan yang bisa membuat anda merinding mengingat masa lalu.
Ada banyak sekali benda sejarah yang pernah digunakan oleh penjual masa lalu dan semuanya di pajang di Monumen Jogja Kembali. Mulai dari pakaian, benda lainnya hingga ada juga kereta yang membawa Jenderal Soedirman dipamerkan di tempat ini.
- Hal unik dari Bangunan Monumen
Berada di atas lahan dengan luas 5,6 hektar, Monumen Jogja Kembali tampak sangat gagah dengan bangunan khasnya, Monjali di desain dengan empat pintu masuk yang sesuai dengan arah mata angin. Pintu barat dan timur menuju lantai santau, sementara utara dan selatan menuju lantai dua.
Untuk bangunan Monjali sendiri sebenarnya sudah didirikan jauh setelah Indonesia merdeka. Tepatnya pada 29 Juli 1985. Dan ada banyak hal unik dari tempat ini juga dilihat dari garis lurus di udara. Dimana Monjadi berada satu garis lurus dengan Keraton Yogyakarta, Tugu dan juga Gunung Merapi.
Monumen ini memiliki tiga lantai. Tidak ada urutan khusus dari lantai mana yang harus anda kunjungi, sebagai pengunjung anda bebas bisa memulai menyusuri dari lantai manapun. Namun tentu saja masing – masing lantai memiliki keunikannya sendiri.
- Lantai pertama: Ada empat ruangan museum. Benda koleksi yang dipajang di lantai ini adalah replika, foto, dokumen, evokatif dapur umum dan beberapa senjata. Setiap benda koleksi terdapat keterangan yang berisikan informasi lengkapnya.
- Lantai dua monumen terdapat diorama yang dipamerkan pada pengunjung, dimana anda memiliki kesempatan untuk melihat peristiwa sejarah yang terjadi. Terdapat suara dan gambar adegan dalam diorama.
- Lantai tiga adalah ruang keheningan, didalamnya tidak banyak replika dan diorama. Melainkan hanya ada sebuah bendera merah putih dan tiangnya. Pada bagian dindingnya, pengunjung bisa melihat relief berupa tangan memegang bambu runcing. Sangking heningnya ruangan ini, langkah kaki pengunjung bahkan bisa terdengar.
Meriah, Taman Lampion Di Luar Monumen Jogja Kembali
Di Bagian luar dari monumen jauh lebih meriah saat malam hari, karena adanya taman lampion. Pengunjung bisa berfoto dengan berbagai lampion dengan bentuk yang sangat beragam. Selain hanya lampion, anda juga bisa mengajak anak untuk mencoba beberapa macam permainan yang anak dan makanan yang dijajakan juga sangat beragam.
- Lokasi Monumen Jogja Kembali
Lokasi Monumen ini berada di Ring Road Utara. Tempatnya di kawasan Kelurahan Jongkang, Kecamatan Ngaglik Sleman. Anda bisa mengakses lokasi ini dengan menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Karena lokasinya sangat mudah dijangkau dan ada banyak sekali pengunjung yang berdatangan terutama saat musim liburan telah tiba.
