Wisata Sejarah di Pulau Edam, Pulau Damar Besar

transportasi ke Pulau Edam
Foto: @sintiaastarina

Berlibur memang selalu menyenangkan akan tetapi terkadang pada beberapa kondisi seseorang tidak bisa berlibur. Namun, sebenarnya anda tidak perlu khawatir apabila anda tinggal di Jakarta dan ingin berlibur sebentar untuk melepaskan penat. Ada salah satu lokasi wisata yang tidak jauh dari Jakarta namun memiliki suasana berbeda dari pusat Kota Jakarta yang bisa anda gunakan untuk melepaskan penat.

Baca Juga: Jadwal Kapal dan Harga Tiket Kapal Dishub Dari Muara Angke, Marina Ancol, Muara Kamal dan Tanjung Pasir

Bacaan Lainnya
  • Pulau Edam Cagar Budaya Indonesia

Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya pulau ini cukup unik bahkan menyimpan sejarah yang pastinya bisa anda kulik lebih dalam jika mengunjungi pulau ini. Selain disebut sebagai Pulau Edam, pulau ini juga memiliki nama lain yakni Pulau Damar Besar hal ini disebabkan di sekitar pulau terdapat banyak pohon damar. Ada hal menarik yang bisa anda dapatkan di pulau ini yakni keberadaan mercusuar yang disebut juga sebagai Vast Licht dengan ketinggian mencapai 65 meter. Bangunan ini sudah berdiri dari tahun 1879 dengan jumlah lantai sebanyak 16 lantai. Jika anda ingin mencapai puncak mercusuar maka anda harus mendaki 270 anak tangga terlebih dahulu. Saat ini mercusuar ini masih difungsikan sebagai alat bantu untuk membantu navigasi dari kapal yang akan memasuki pelabuhan Tanjung Priok. Mercusuar ini bahkan masih kokoh berdiri setelah letusan Gunung Krakatau. Sungguh kuat sekali bangunannya.

Pulau Edam
Foto:@sintiaastarina
  • Daya Tarik Pulau Edam

Sebenarnya Pulau Edam sebagai cagar budaya bangsa juga memiliki hal yang berkaitan dengan sejarah bangsa. Lebih tepatnya, di Pulau ini anda bisa menemukan kompleks makan yang terdiri atas empat buah makam. Berdasarkan catatan sejarah, makam yang ada tersebut merupakan makam miliki Ratu Syariah Fatimah. Ratu Syariah Fatimah merupakan seorang ratu yang memiliki keturunan Arab dan pada jaman dahulu berkasa di Kesultanan Banten.

Baca Juga: Harga Tiket Masuk Ancol Dan Wahana Di Dalamnya

Makam Ratu Syariah Fatimah hingga saat ini masih sangat terjaga, makam ini dikunjungi oleh banyak peziarah. Akan tetapi makam ini tidak bisa dikunjungi pada malam hari karena keterbatasan pencahayaan. Pada jaman dahulu, sosok Ratu Syariah Fatimah merupakan sosok yang dibenci oleh masyarakat Banten karena pengangkatan beliau yang diakibatkan oleh campur tangan pihak Belanda. Sehingga saat gubernur Belanda Van Imhoff (gubernur yang mengangkat Ratu Syariah Fatimah) diganti maka sejak saat itulah Ratu Syariah Fatimah diasingkan ke Pulau Edam hingga pada akhirnya beliau wafat di pulau tersebut.

Baca Juga: Kebun Binatang Ragunan, Wahana dan Harga Tiket Masuk Terbaru

Selain anda bisa melihat keindahan pantai dari mercusuar, anda juga bisa berenang bahkan snorkling di pantai ini. Terletak tak jauh dari Pulau Edam, anda juga bisa menemukan Pulau Damar Kecil yang sering disebut juga sebagai Pulau Monyet. Anda bisa memancing berbagai jenis ikan misalnya ikan kerapu, kuwe, ekor kuning, dan baronang di Pulau Monyet.

  • Istana Camphuijs

Istana Camphuijs dibangun pada abad ke 16 oleh Gubernur Belanda yang bernama Johanes Camphuijs pernah membangun taman yang indah di Pulau Edam, taman ini memiliki nuansa arsitektur Jepang yang dilengkapi dengan kolam serta rumah peristirahatan yang terdiri atas dua lantai. Menariknya, dari rumah peristirahatan ini bisa langsung melihat hamparan lautan biru yang disertai dengan pasir putih. Sebelum didirikan bangunan oleh Johanes Camphuijs Pulau ini merupakan pulau yang sepi tanpa penghuni yang biasanya hanya digunakan sebagai tempat singgah oleh bajak laut. Saat itu Johanes Camphuijs menggunakan Pulau Edam sebagai tempat bersantai karena pada saat itu VOC menguasai perdagangan rempah dimana harga rempah bahkan jauh lebih mahal dibandingkan harga emas.

  • Lokasi dan Cara ke Pulau Edam

Pulau Edam atau Pulau Damar Besar terletak di Kepulauan Seribu, lebih tepatnya di Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, DKI Jakarta. Bagaimana cara menjangkau Pulau Seribu? Jika anda merupakan orang Jakarta maka anda bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk menjangkau Kepulauan Seribu. Jika anda menggunakan transportasi umum pun hal ini bukanlah sebuah masalah karena anda bisa menggunakan angkutan umum lalu berhenti di Muara Angke dan selanjutnya anda bisa menggunakan perahu motor yang tersedia untuk menuju Pulau Edam. Jangan lupa untuk cek cuaca dulu.

Pos terkait