Beckham Investasi Klub di Miami, Ini Risikonya  

690634425-david-beckham-620X310

                  London – Bintang sepak bola David Beckham telah memutuskan untuk berinvestasi dalam klub sepak bola di Miami, Florida, yang akan tergabung dalam kompetisi Major League Soccer. Namun, menurut legenda sepak bola Inggris, Rodney Marsh, Miami adalah kota yang buruk untuk membangun klub sepak bola.

Bacaan Lainnya

Marsh bukanlah orang sembarangan. Pria yang juga bekas anggota tim nasional Inggris itu pernah bermain di kompetisi sepak bola Amerika Serikat bersama Tampa Bay Rowdies, yang juga bermarkas di Negara Bagian Florida. Marsh khawatir klub yang dibangun Beckham nanti akan bernasib sama dengan Miami Fusion, yang bubar pada 2001.

Marsh, yang hingga saat ini masih terlibat dalam dunia sepak bola di Amerika Serikat, teringat akan keputusan Fusion mendatangkan pemain timnas Kolombia, Carlos Valderrama. Namun kehadiran pemain yang terkenal dengan rambut afro itu tak membuat warga Hispanik –warga mayoritas di Miami– tertarik untuk datang ke stadion.

“Beckham memilih kota terburuk untuk investasi klub sepak bola,” kata Marsh. “Jauh sebelumnya, Fusion mendatangkan beberapa pemain hebat untuk menarik penonton. Saya pikir itu akan berhasil, tapi itu adalah pekerjaan yang sulit, bahkan lebih sulit dari apa yang David pikir.”

Marsh memang mengakui nama Beckham sangat menjual dalam dunia sepak bola. Apalagi Beckham bukanlah orang asing di Amerika Serikat. Pria 38 tahun itu lima tahun bermain untuk Los Angeles Galaxy. Namun Marsh berpendapat bahwa ketenaran Beckham tidak akan bertahan lama.

“Saya yakin Beckham akan menarik banyak orang. Tapi orang-orang tidak datang ke stadion untuk menonton pemilik klub. Mereka datang untuk menyaksikan para pemain bermain sepak bola. Tidak peduli jika Beckham adalah pemilik klubnya,” ungkap Marsh.

Senada dengan Marsh, Ray Hudson, pelatih asal Inggris yang pernah menangani Fusion, mengatakan bahwa pilihan Beckham berinvestasi di Miami adalah tantangan yang sangat besar. “Dengan sejarah olahraga di wilayah ini, sepak bola tidak cukup untuk menarik penonton. Ketenaran Beckham juga tidak cukup,” kata Hudson.

Banyak ahli percaya bahwa warga Hispanik di Miami –sekitar dua pertiga dari penduduk kota– memiliki peranan kunci. Namun yang menonjol di antara mereka adalah warga keturunan Kuba, yang secara tradisi lebih menggemari olahraga bisbol dibanding sepak bola.

Namun demikian, pertandingan eksibisi pada musim panas 2013 telah menarik 67-71 ribu penonton di Miami. Saat itu tim-tim sekelas Real Madrid, Chelsea, Inter Milan, AC Milan, dan Juventus bermain di Sun Life Stadium, Miami Gardens.

Pos terkait