tripjalanjalan.com, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, optimistis bahwa cadangan devisa pada Januari 2014 akan lebih baik dibanding akhir tahun lalu. “Cadangan devisa menunjukkan posisi yang baik. Angkanya baru dirilis nanti sore, lebih baik dari akhir tahun,” kata Agus, saat ditemui di kantornya, Jumat, 7 Februari 2014.
Walaupun cadangan devisa beberapa negara emerging market turun, kata dia, Indonesia justru mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena selama tiga bulan terakhir perkembangan kinerja ekonomi mulai menunjukkan tren perbaikan. Selain itu, perbaikan defisit neraca perdagangan yang cukup signifikan juga disebut sebagai salah satu faktor yang mempengaruhinya. “Peningkatan kondisi cadangan devisa ini harus diiringi dengan upaya pendalaman pasar,” kata Agus.
Pada Desember lalu, Bank Indonesia merilis posisi cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$ 99,4 miliar. Jumlah itu meningkat 2,4 miliar dollar AS dibandingkan dengan posisi akhir November 2013 yang sebesar US$ 97,0 miliar.
Menanggapi kemungkinan adanya capital outflow seperti yang terjadi di beberapa negara berkembang, Agus mengatakan bahwa kondisi pasar keuangan saat ini memamg belum stabil. Untuk itu, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti risk on serta risk off.
Menurut dia, apabila terjadi risk on, maka negara-negara berkembang akan cenderung menguat. Sebaliknya, jika risk off akan ada flight to quality. “Kondisi perekonomian saat ini sedang mengalami risk on sehingga kelihatan dampaknya terhadap negara berkembang secara umum. Indikatorya menunjukkan lebih baik,” kata Agus.
Selain itu, Agus mengatakan bahwa perbaikan ekonomi di beberapa negara maju harus tetap diwaspadai karena akan berdampak pada perlambatan ekonomi di negara berkembang. “Walaupun kondisi inflasi awal 2014 sedikit lebih tinggi daripada Januari beberapa tahun lalu, tetapi kita lihat kondisinya secara umum baik,” kata dia optimistis.