Mendengar nama Gunung Anak Krakatau tentunya membuat bulu kuduk merinding ya karena historisnya yang begitu dahsyat. Apa saja ya bentuk dari kedahsyatan letusan Gunung Anak Krakatau tersebut?
- Muncul Selat Sunda
Kemunculan Selat Sunda ini tak terlepas dari letusan Gunung Anak Krakatau yang diperkirakan terjadi pada tahun 535 masehi. Dengan letusan maha dahsyat itu mengakibatkan area dataran yang ada di sekitar Pulau Jawa dan Sumatera menjadi pecah dan membentuk selat bernama Selat Sunda. Konon, menurut penuturan saksi kala letusan itu pecah suaranya terdengar kuat hingga Benua Australia dan mendapati asap mengepul tebal di langit Indonesia. Padahal jarak dari Jawa, Sumatra hingga Benua Australia cukup jauh. Namun, saking besarnya hingga asap yang menjulang tinggi itu bisa terlihat sampai ke australia. Efek dari letusan yang melahirkan selat sunda ini adalah material dari dalam gunung melonjak ke langit dan membuat gelap hingga beberapa hari. Karena kegelapan inilah, area sekitar suhunya menjadi lebih dingin secara drastis dan memunculkan banyak keluhan penyakit pernafasan.
- Membelah Jawa Dan Sumatra
Dahulunya, Pulau Jawa dan Sumatra adalah satu tubuh bagian yang menempel. Namun, karena guncangan gempa dalam lautan membuat Gunung Anak Krakatau aktif dan begitu meletus langsung membuat struktur pulau menjadi terbelah 2. Alhasil kedua pulau dipisahkan oleh selat, Pulau Jawa dan Pulau Sumatra menjadi cukup jauh. Jika diteliti lebih lanjut, kedua sisa pulau retakan ini masih ada di dasar lautan namun dengan ukuran yang tidak begitu luas. Pulau di dalam lautan inilah yang kini masih menjadi misteri apakah ada kehidupan lain di masa letusan dan peradaban kecil ataukah kosong tak berpenghuni.
- Letusannya Melebihi Bom Atom di Hiroshima
Mendengar letusan bom di Jepang khususnya Hiroshima dan Nagasaki yang meluluhlantakkan sebagian besar jepang merupakan kabar yang mengerikan. Tak jauh beda dengan letusan anak gunung krakatau yang terjadi ketika akan membelah 2 pulau di Indonesia. Jika letusan bom hanya mengagetkan wilayah jepang dan membuat tanahnya tandus tetapi tidak mengakibatkan pecahnya pulau namun berbeda dengan letusan yang terjadi sekitar tahun 400 – 500 masehi ini yang membuat pecahnya pulau. Kisaran peneliti dari luar menyebutkan bahwa letusan untuk membelah pulau ini sekitar 2 milyar dari letusan bom Jepang.
- Hilangnya Kerajaan Tarumanegara
Ketika anak Gunung Krakatau masih terbilang aman dan tidak ada aktivitas letusan berdiri kerajaan tarumanegara yang ada di jalur perbatasan Pulau Jawa dan Sumatra. Para saudagar kaya dari berbagai negara akan berjalan melewati jalur Jawa Sumatera ini dengan lautan kecil yang masih aman. Namun, takdir berkata lain, Gunung Anak Krakatau yang mulai menampakkan kekuatannya memaksa penduduk sekitar untuk bergerak ke jalur lainnya yaitu kepulauan maluku. Ketika letusan terjadi maka kerajaan yang telah pindah itu berdiri kembali namun dengan pemerintahan yang tidak seperti sedia kala.
- Gunung Berapi Aktif Dalam Lautan
Selain gunung merapi yang ada di perbatasan Yogyakarta, Magelang dan Boyolali ada juga gunung berapi aktif yang ada di dalam lautan. Gunung berapi itu adalah Gunung Anak Krakatau , yang sebenarnya nampak kecil namun ketika dilihat ke dalam lautan ternyata sangat luas dan besar, jumlah indukan utamanya hanya 1 buah gunung namun untuk anak gunungnya cukup banyak. Jadi, gunung krakatau yang sekarang muncul ke permukaan itu sebenarnya ada bagian tubuhnya yang tenggelam dan ini jauh lebih berbahaya karena berada di dalam lautan. Getaran gempa yang terjadi akan menggetarkan seluruh perairan dan membuat tsunami terjadi.
Jika Anda penasaran ingin melihat Gunung Anak Krakatau dari dekat bisa mencoba datang ke selat sunda mengendarai kapal. Namun, tidak disarankan lebih dekat ketika getaran di lautan cukup tinggi. Anda bisa melihat gunung krakatau dari pantai carita atau tanjung lesung. Semburan asap dari krakatau ini masih terkadang muncul ke permukaan walaupun hanya sedikit namun di bagian dalamnya sebenarnya cukup aktif pergerakan bumi. Gunung Anak Krakatau adalah saksi bisu pecahnya Pulau Jawa dan Sumatra.