Kemenangan kontra Musica Flypower Champion dengan skor 3-2 di penyisihan terakhir tak berarti apa-apa. Mereka kalah head-to-head dengan Unisys Japan, yang menang telak 5-0 dari Koh Bros Singapore.
“Penampilan anak-anak hari ini cukup oke, sewajarnya lah. Sesuai dengan kemampuan mereka. Ini sesuai dengan perkiraan kami untuk mengambil dua poin di ganda dan satu poin dari tunggal pertama,” ujar Fung Permadi, manajer tim Djarum Kudus.
Djarum Kudus memang tampil dengan mengandalkan pemain-pemain lokal yang rata-rata masih berusia muda. Menurut Fung, Djarum Kudus ingin memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda untuk mengasah pengalaman dan berharap pemain bisa menambah pengalaman dari turnamen ini.
“Sebagai evaluasi di sektor putra, nomor ganda sudah cukup baik dan sesuai dengan standar. Hanya di nomor tunggal masih ada hal-hal mendasar yang mesti diperbaiki seperti kekuatan kaki, cover lapangan, buangan bola dan sebagainya. Bahkan pemain sekelas Hayom juga kadang masih belum bisa stabil,” papar Fung.
“Di sektor putri yang masih kurang adalah keberanian. Mereka yang muda-muda masih belum berani mengeluarkan semua yang sudah dipelajari di latihan. Atlet itu kalau sudah masuk skala internasional mesti bisa fokus di cara berpikir dan punya keberanian,” tambahnya.
Untuk superliga selanjutnya, Djarum Kudus bakal tetap mengandalkan pemain-pemain muda. Selain itu Fung juga berharap pemain-pemainnya yang merupakan penghuni Pelatnas Cipayung dapat bergabung memperkuat tim.
(fir)