Pulau Onrust, Akses dan Tiket Masuk Terbaru

Pulau Onrust
Foto:@fikriandriannn

Kebanyakan orang mengenal Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata atau tempat berlibur. Namun tahukah Anda bahwa beberapa pulau yang dimilikinya justru dikenal sebagai tempat bersejarah. Salah satu di antaranya adalah Pulau Onrust. Bagi Anda yang belum pernah mengunjungi lokasi pulau yang satu ini, cobalah untuk mengenalnya melalui penjelasan berikut :

Baca Juga: Jadwal Kapal dan Harga Tiket Kapal Dishub Dari Muara Angke, Marina Ancol, Muara Kamal dan Tanjung Pasir

Bacaan Lainnya

Mengenal Pulau Onrust

Pulau Onrust memiliki lokasi yang dekat dengan Pulau Cipir serta Pulau Kelor. Untuk mengunjungi pulau ini Anda dapat menggunakan perahu kayu yang berada di Pelabuhan Kamal Muara. Perjalanan dari pelabuhan hingga pulau tersebut pun tidak cukup lama, hanya berkisar selama 30 menitan saja.

Adanya Puskesmas dan Ruang Karantina Haji

Untuk pertama kali Anda mengunjungi lokasi yang satu ini, maka Anda akan menikmati pemandangan dari dermaga serta bagian kincir angin dan adanya batu besar yang dikenal sebagai prasasti. Tidak hanya itu, di tempat ini Anda juga akan dihadapkan dengan sisa-sisa bangunan dari tempat Karantina Haji.

Baca Juga: Pulau Untung Jawa, Akses dan Tiket Masuk Terbaru

Pada zaman dahulu bangunan karantina tersebut digunakan untuk mengisolasi para jemaah yang baru pulang haji dari Arab Saudi. Mereka dikarantina karena mengidap penyakit akibat tertular oleh virus yang ada di luar negeri. Dengan demikian, ruang karantina tersebut berfungsi sebagai tempat isolasi bagi para jemaah haji agar mereka tidak menularkan penyakit yang dibawa olehnya pada orang lain saat pulang ke Batavia atau saat ini dikenal sebagai Jakarta.

Baca Juga: Pulau Tidung, Akses dan Harga Tiket Masuk Terbaru

Bangunan karantina tersebut memang terlihat tidak sempurna, hal ini berkaitan dengan tindakan penjarahan dari bahan material yang dilakukan oleh masyarakat. Banyak orang yang mengira bahwa pulau ini hancur disebabkan oleh meletusnya anak Gunung Krakatau. Padahal kenyataannya banyak masyarakat yang datang ke tempat tersebut dan kemudian menjarah beragam bahan material dari pulau itu tadi. Hal ini berkaitan dengan kondisi pulau tersebut yang pernah mengalami kekosongan atau tidak berpenghuni.

Satu hal yang unik dari tempat tersebut adalah adanya bangunan Puskesmas yang merupakan peninggalan dari masa zaman penjajah Belanda. Tempat tersebut digunakan oleh para dokter serta suster untuk menjamu beragam jenis obat-obatan. Selain itu, ada pula isu yang menyatakan  pemberian label haji di tempat tersebut. Hal ini dilakukan agar penjajah dapat mengontrol masyarakat dengan mudah. Karena mereka yang sudah naik haji umumnya memiliki pengaruh tinggi di lingkungan masyarakatnya.

Komplek Pemakaman dan Bangunan Belanda 

Selain dikenal sebagai barak haji, lokasi pulau ini juga sempat digunakan sebagai tempat persinggahan serta gudang penyimpanan rempah-rempah, sebelum kemudian rempah-rempah tersebut diperjual belikan di negara asalnya. Karena itulah di pulau ini Anda dapat menemukan bangunan tua khas peninggalan zaman Belanda.

Sementara itu, beralih pada bagian belakang maka Anda akan menemukan komplek pemakaman Belanda. Disebutkan bahwa ada sekitar 42 jenazah yang dikuburkan di pemakaman tersebut, namun hanya 4 makam saja yang dapat teridentifikasi namanya dengan baik. Salah satunya adalah Maria van de Velve yang dikenal sebagai Perempuan Belanda yang pernah tinggal di pulau tersebut.

Peninggalan Jepang

Selain peninggalan Belanda, pulau ini juga menyimpan sejarah dari peninggalan Jepang. Seperti halnya terlihat melalui keberadaan penjara dan juga terowongan yang menembus bagian bawah laut. Penjara yang ada di pulau itu sendiri dibagi menjadi 4 ruangan berbeda yaitu ruang interogasi, gladiator, negosiasi serta ruang sumpah. Namun untuk saat ini para pengunjung sudah tidak dapat mengunjunginya karena pondasi dari bangunan yang sudah rapi dan sangat membahayakan.

Makan Pribumi yang Kontroversial

Beralih pada sisi lainnya, maka Anda pun akan menemukan tumpukan dari batu bata berbentuk kotak yang ternyata merupakan pemakaman dari orang asli Indonesia. Makam tersebut dikenal sebagai makam dari orang Indonesia yang tinggal di Pulau Onrust. Selain itu, di sebelahnya ada gubuk kecil yang dikenal sebagai makam kontroversial karena dinyatakan sebagai makam dari sosok pemimpin DI /TII yaitu Sukarmaji Kartosuwiryo.

Pulau yang Indah dan Instagramable 

Terlepas dari beragam fakta sejarah yang dimilikinya, juga beragam cerita mistis di sekitar pulau tersebut. Pulau Onrust ini tetap terlihat indah dan menarik, Anda bahkan dapat mengabadikan kenangan indah dengan menyajikan foto bertema klasik. Selain itu, tiket masuk ke pulau ini juga terbilang murah yang mana Anda hanya akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp. 5000 saja.

Demikianlah kiranya penjelasan singkat mengenai Pulau Onrust dari Kepulauan Seribu.

Pos terkait