Satu yang tersisa dari sekian rumah adat di desa Nggela, Flores, NTT, rumah adat ini merupakan tempat tinggal “kepala suku” seorang diri, bahkan istri-istri beliau tidak diperkenankan tinggal di rumah adat ini,
selain tempat tinggal rumah adat ini merupakan simbolisasi “kekuasaan Kerajaan”. tidak terdapat penerangan di rumah adat ini, dan selamanya tidak diperkenankan ada penerangan di dalamnya,
pemerintah setempat mencoba bernegosiasi dengan kepala suku agar rumah adat ini diperkenankan untuk dibuka bagi wisatawan, dan dibukakan beberapa helai atap rumbia sebagai penerangan pada siang hari, sehingga cahaya bisa masuk namun segera di tutup pada malam hari.
sekali melangkah ke dalam rumah adat yang berpintu sangat rendah sehingga kita berjongkok ini maka kita akan diikat dengan aturan warga setempat, banyak sekali hal yang tidak boleh kita lakukan namun itu semua tentu bagian dari cara kita menghargai budaya setempat, bagian dari budaya bangsa Indonesia yang kita cintai.
Contributor:Tuahmans Tms