Fakta Unik, Misteri Gunung Lawu

Misteri Gunung Lawu –  Gunung lawu yang masuk ke wilayah Magetan disisi Timur, sisi barat masuk Karanganyar dan sisi timur dan Utara masuk Ngawi dimana Gunung Lawu yang erat dengan cerita mistis membuat Gunung Lawu punya sebutan Gunung Angker di pulau Jawa. Gunung Lawu yang memilki ketinggian 3.265 Mdpl dan masuk gunung tertinggi di Jawa (ke 5).

Bacaan Lainnya

Bagi sobat triper yang ingin merasakan sensasi mendaki Gunung Lawu kita berikan informasi jalur pendakian gunung lawu lengkap daari 4 Bascame (jalur pendakian via Cemoro Sewu, Jalur pendakia via Cemoro Kandang, Jalur pendakian via Candi Cetho, dan Jalur pendakian via Ngawi):

 

NoPos Gunung LawuWaktu Mendaki
Pendakian Via Cemoro Sewu (0857292643795)
1Cemoro Sewu – Pos 130 menit
2Pos 1 – Pos 250 menit
3Pos 2 – Pos 385  menit
4Pos 3 – Pos 490 menit
5Pos 4 – Pos 530 menit
6Pos 5 – Puncak Hargo Dalem15 menit
7Hargo Dalem – Hargo Dumilah30 menit
Pendakian Via Cemoro Kandang(085642072573)
8Cemoro Kandang – Pos 170 menit
9Pos 1 – Pos 280 menit
10Pos 2- Pos 3110 menit
11Pos 3 – Pos 490menit
12Pos 4 – Pos 540 menit
13Pos 5 -Puncak Hargo Dalem20 menit
14Hargo Dalem – Hargo Dumilah30 menit
Pendakian Via Candi Cetho (085224675158)
15Cetho – Pos 160 menit
16Pos 1 – Pos 260 menit
17Pos 2- Pos 380 menit
18Pos 3 – Pos 490 menit
19Pos 4 – Pos 570 menit
20Pos 5 -Puncak Hargo Dalem90 menit
21Hargo Dalem – Hargo Dumilah30 menit
Pendakian Via Jogorogo (Ngawi)
22Girimulyo – Pos 1 (ukirbayi)90 menit
23Pos 2 – Pos 3(Udal2)120 menit
24Pos 3 – Pos 4 (akasia)80 menit
25Pos 4 – Pos 5 (Pendem)30 menit
26Pos 5 – Jurang Mele70 menit
27Pos 5 -Puncak Hargo Dalem40 menit
28Hargo Dalem – Hargo Dumilah30 menit

 

 

Berbicara perihal Gunung Lawu tidak jauh yang namanya Kerajaan Majapahit dimana menurut cerita pada masa lampau (1400M) yang di pimpin oleh Sang Raja Brawijaya V  dan merupakan Raja terkahir dari kerajaan Majapahit yang kumandang sampai ke negeri Cina.

Sang Raja mempunyai 2 istri yang berkembangsaan Tiongkok yaitu Ratu Jingga dan Ratu Petak Putri dari 2 istrinya tersebut sang Raja memiliki 2 keturunan yang pertama adalah Panggerang Katong dari istri Ratu Jinggan dan istri Petak Putri melahirkan Raden Patah. Seiring berjalannya waktu , hari, bulan, dan tahun anak-anak sang raja tumbuh dewasaa.
Raden Patah yang menginjak dewasa dan berhak memilih kepercayaan, Raden Patah memeluk Agama Islam dimana sang Ayah penganut Agama Budha masa itu, Sang Raja pun tidak begitu suka atas keputusan sang anak memeluk Agama Islam. Seiring berjalannya waktu kerajaan Majapahit semakin goyang dan meredup dari situ sang anak yaitu Raden Patah mendirikan sebuah kerajaan baru yaitu Kerajaan Demak.
Dari keputusan sang anak mendirikan sebuah kerajaan sendiri sang rajapun gundah gulana melihat sang anak mendirikan kerajaan sendiri yang beraliran Islami, dari sini sang Raja yaitu Brawijaya melakukan beberapa semedi sendirian dan suatu hari sang Raja memutuskan untuk semedi di suatu tempat yang sebelumnya mendapatkan firasat bahwasanya kerjaan Majapahit akan hancur dan pindah kejayaan  ke Kerajaan Demak yang di pegang anaknya.
Pada suatu hari berangkatlah sang raja ke suatu tempat yang sunyi yaitu puncak Gunung Lawu dalam perjalanan sang raja bertemu dengan kepada dusun yang masuk dalam wilayah kerajaan majapahit kepala dusun tersebut adalah Dipa Manggala dan Wangsa Manggal, karena sang abdi tidak tega melihat sang raja sendirian menuju tempat semedi merekapun menemani sang raja ke Puncak Gunung Lawu.

Perjalanan demi perjalanan mereka lalui dan akhirnya mereka sampai di Puncak Gunung Lawu yaitu Hargo Dalem ini adalah puncak tertinggi Gunung Lawu dan sang raja pun memberikan titah kepada 2 abdi setianya dengan ucapan ” Saatnya saya akan pergi dari muka bumi ini yang ramai dan sang raja memberikan gelar kepada 2 abdinya Dipa Manggala dijadikan penguasa Gunung Lawu dan Wangsa Manggala di jadikan Patih Dipa Manggala yang disebut dengan Kyai Jalak

Baca Juga: Peralatan Mendaki Yang Wajib Kamu Bawa

Dengan titah tersebut terucap sekejap Sang Raja Majapahit Prabu Brawijaya menghilang tanpa bekas dan sampai saat ini jadi misteri bagi kalangan warga sekitar.

Cerita misteri ini sangat kental antara Gunung Lawu dan Kerajaan Majapahit, Gunung Lawu juga terkenal dengan Gunung termistis di Indonesia.

Gunung Lawu memiliki ketinggian 3.265 Mdpl  dan memiliki 2 jalur pendakian resmi yaitu Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang dimana Cemoro Sewu masuk Administrasi Kota Magetan dan Cemoro Kandnag masuk Administrasi Kota Karanganyar.

Gunung Lawu yang memiliki warung tertinggi di Jawa bahkan Indonesia namanya warung”Mbok Yem” kamu tidak usah kwatir dengan logistik kamu saat mendaki Gunung Lawu kamu bisa membeli disini warung ”Mbok Yem”.

Fakta lain yang memperkuat bahwasannya Gunung Lawu sangat identik dengan cerita mistis dengan kerajaan Majapahit dengan adana dua peninggalan Candi yang terdapat di sisi barat Gunung Lawu yaitu Candi Cetho dan Candi Sukuh.

Fakta menarik lainy yaitu saat kamu mendaki gunung lawu dan berbuat baik kamu akan di temani oleh burung Jalak dan ini berkaitan dengan semedi sang Raja yang memberikan gelar kepada Wangsa Manggala (Kyai Jalak) .

Semua cerita diatas adalah cerita misteri yang sampai saat ini malam dalam tanda tanya mengenai kebenaranya akan tetapi dengan adanya petunjuk dan bukti ini juga bisa menjelaskanya.

Baca Juga : Cara Mengatasi Petir Saat Mendaki Gunung

Cerita misteri lain adanya pasar setan di Gunung Lawu seperti yang ada di Gunung Merapi ini menambhakan kisah mistis di Gunung Lawu, mitos lain menyebutkan bahwasanya bagi kamu yang ingin mendaki Gunung Lawu dilarang berjumlah ganjil serta memakai pakain Ijo.

Dari sekian banyak mitos yang ada di Gunung Lawu menjadikan Gunung Lawu , Gunung yang paling anker di Jawa dan gunung yang paling tua karena peradabanya serta ceritanya didalamnya.

Bagi kamu para pendaki yang ingin mendaki Gunung Lawu ada dua jalur pendakian resmi di Gunung Lawu yaitu via Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang dimana Cemoro Sewu ini masuk administrasi Magetan dan Cemoro Kandang masuk administrasi Karanganyar Jawa Tengah.

Baca Juga: Tips Memilih Tas Gunung

Untuk kamu yang ingin mendaki gunung lawu bisa datang langsung via jalur resmi diatas dan untuk transpostasi bisa menggunakan bus atau kereta dimana jika kamu dari Jakarta bisa turun di Solo kemudian dilanjut dengan bus jurusan Karanganyar dari terminal Karanganyar bisa dilanjut ojek atau carter ke Cemoro Kandang/Sewu, sebaliknya jika kamu ingin merasakan keberangkatan dari sisi timur yaitu Magetan bisa turun di St.barat Maospati Magetan kemudian dilanjut dengan naik angkot ke terminasl Maopati dilanjut dengan bus 1/4 ke terminal Magetan dan dilanjut naik angkot ke Telaga Sarangan dan dilanjut carter jika tidak ingin repot bisa pesan carter dari st.barat ke Cemoro Sewu langsung dan rasakan perjalanan via jalan tembus sarangan-Cemoro Sewu. Untuk yang ingin mendaki Gunung Lawu via Ngawi bisa naik kereta turun ke St.Paron dilanjut dengan ojek ke Jogorogo(Girmulyo).

 

Pos terkait