3 tahun telah berlalu sejak PBB pertama kali menetapkan tanggal 11 desember sebagai Hari Gunung Internasional.
Gunung adalah identitas kehidupan masyarakat. Baik penduduk di sekitarnya maupun para pemijaknya.
Untuk Indonesia sendiri, dalam 2-3 tahun terakhir,pergerakan roda ekonomi di masyarakat sekitar gunung telah menjadi lebih aktif.Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya pedagang,homestay bahkan membuka beberapa lapangan pekerjaan.
Penggiat kegiatan alam bebas pun demikian.Hal ini seiring sejalan dgn kesadaran akan pola hidup sehat & terutama dari segi perkembangan media sosial. Ya,media sosial sangat berperan besar dalam perkembangan kegiatan alam bebas di Indonesia.
Bahkan dalam 2-3 tahun ini,kegiatan luar ruangan seperti hiking,climbing,rafting semakin diminati oleh segala usia.
Namun sudahkah kita mencintai gunung2 yg ada di Indonesia? Sudahkah kita menghargai keluhuran yg ada di sekitarnya?Sudahkah kita menghargai flora & fauna yg hidup di dalamnya?
Setiap orang pasti memiliki pemikirannya masing2 & jawaban yg akan kita temui pun pasti akan berbeda. Namun jika bertanya pd saya,jawabannya adalah BELUM.
Pertama karena 125 Ribu Hektare Hutan Beralih Fungsi Setiap Tahun(data 2012).Dan sayangnya hutan di pegunungan semakin habis, terbeli demi kepentingan segelintir pihak.Hasilnya?Tahun ini banjir di Garut,Bandung & luapan Bengawan Solo adalah contoh nyatanya.
Kedua,karena kita masih memanusiakan gunung.Tak terhitung berapa ton sampah yg dihasilkan pendaki setiap tahunnya.Belum lagi,beberapa pihak masih menjadikannya sebagai lahan komersil,tanpa perhatikan kebutuhan hidup flora & fauna di dalamnya.
Semestinya,dibalik sisi komersial yg timbul,pengurus jg harus mulai memikirkan kepentingan makhluk lain yg hidup di dalamnya.Pun sama dengan Pemerintah,dalam hal ini diwakili oleh pihak PERHUTANI.Jangan hanya datang mengecek/meminta dana dari tiket pendakian saja.
Mari kita mulai dgn menjadi pemijak yg baik.Mulailah dari diri sendiri. Mulai dari menghormati tempatmu berpijak.Redam ego & nafsu pendakianmu & tentunya selalu bawa turun sampah.
Note: Urban Hiker