Sidney – Pemimpin oposisi Australia, Bill Shorten, yakin Schapelle Corby akan segera berkumpul bersama keluarganya di Australia. Corby, yang lahir di Queensland, Australia, 10 Juli 1977, ditahan di Indonesia karena kasus penyelundupan narkotik.
Keyakinan Shorten itu disampaikan tak lama setelah Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin memberikan keterangan kepada media di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2014. Amir menyatakan bahwa dia akan mempertimbangkan pengajuan pengurangan hukuman terhadap 1.700 narapidana, termasuk Corby.
Corby ditahan di Bali pada 2005 setelah pihak berwajib menemukan 4,1 kilogram ganja dalam ranselnya di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, 2004 lalu. Amir Syamsuddin menambahkan, “Corby tidak mendapatkan perlakuan khusus.”
Menurut Shorten, Corby akan sesegera mungkin kembali ke Australia. Ketika ditanya apakah Corby bakal mendapatkan keuntungan (uang) jika dia bersedia menceritakan kisahnya di penjara Indonesia sebagaimana spekulasi yang berkembang, Shorten mengelak menjawabnya dan mengatakan, “Saya ingin sekali melihat dia kembali ke Australia.”
Shorten mengaku tak mengikuti sepenuhnya kasus yang dialami Corby. “Saya tidak tahu seluk-beluk apa yang telah ia lakukan dan sebelumnya. Namun, yang saya ketahui adalah dia telah menghabiskan waktu lama di sebuah penjara Indonesia,” katanya.