Tripjalanjalan.com, Magetan – Sudah menjadi tradisi ritual malam satu suro di Gunung Lawu bagi masyarakat yang tinggal di lereng gunung lawu, pada malam suro atau 1 Muharram yang jatuh tanggal 11 September 2018 nanti kemungkinan besar gunung lawu akan ditutup, pasalnya kebakaran yang melanda gunung lawu belum sepenuhnya teratasi masih ada titik api di sisi utara tempatnya di Jogorogo.
Baca Juga: The Lawu Park, Wisata Baru Yang Hits di Karanganyar
Berbicara malam suro memang gunung lawu menjadi salah satu gunung yang paling ramai dikala jatuhnya 1 Muharram ini, banyak masyarakat yang tinggal di lereng gunung lawu misalnya Karanganyar, Magetan, Ngawi bahkan sampai karasidenan Madiun melakukan ritual jamasan, jamasan adalah sebuah kegiatan pemandian barang-barang pusaka seseorang atau mandi suci di tengah malam.
Pendakian gunung lawu di malam satu suro memang menjadi daya tarik tersendiri bagi warga luar jawa ada orang yang dari luar jawa yang ingin melakukan pendakian gunung lawu melihat seperti apa lawu dikala malam satu suro. Pada malam satu suro biasanya pendakian gunung lawu mengalami kenaikan jumlah pendaki, jumlahnya tidak tanggung-tanggung mencapai ribuan.
Ritual pendakian gunung lawu tahun ini memang sangat disayangkan bersamaan musibah yang menimpa gunung lawu karena kebakaran di hampir semua titik baik di cemoro sewu, Kandang, maupun cetho ketiga jalur ini adalah titik awal pendakian gunung semeru menggapai puncak hargo dumilah.
Banyak orang yang mengkaitakan lawu sering dijadikan ritual adalah sejarahnya, dimana pada zaman dulu sang raja Brawijaya X melakukan semedi di puncak gunung lawu bersama dua abdinya yaitu Dipa Manggala dan Wangsa Manggala sampai sekarang cerita ini masih lekat dengan gunung lawu yang mana sang raja hilang entah kemana di puncak gunung lawu namun bila kamu mendaki gunung lawu melihat burung jalak masyrakat sekitar menyebutknya jelmaan dari Dipa Manggala, Burung jalak lawu namanya selalu memberikan petunjuk bagi kamu yang tersesat di gunung lawu.
Baca Juga: Bukit Sekipan Tawangmangu Karanganyar
Dari berbagai cerita yang ada tentang misteri gunung lawu memang kita harus menghormati karena itu budaya suatu daerah, yang sampai saat ini ada bukti secara jelas dan nyata adalah adanya beberapa peninggalan berupa candi yang ada di Karanganyar seperti candi cetho dan Sukuh.