Bandung – PT Kereta Api Indonesia mengoperasikan KA Siliwangi yang menghubungkan Cianjur dan Sukabumi, mulai Sabtu, 8 Februari 2014. Kereta itu melewati lima perhentian, diantaranya Stasiun Lampegan yang tidak jauh dari Situs Gunung Padang, situs purbakala yang diyakini sepuluh kali lebih luas dari Candi Borobudur.
“Rencananya diresmikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan,” kata Kepala Humas PT Kereta Api Dareah Operasi II Bandung Zunerfin pada Tempo di Bandung, Kamis, 7 Februari 2014. Menurut dia, PT Kereta Api menyiapkan 1 gerbong kelas Eksekutif dan 3 gerbong Ekonomi AC di peluncuran perdana. “Bisa ditambah tergantung animo penumpang.”
Lima stasiun yang disinggahi antara Cianjur dan Sukabumi adalah Stasiun Cibeber, Lampegan, Cirenghas, serta Gandasoli. KA Siliwangi tersebut juga akan melewati Terowongan Lampegan, terowongan kereta pertama yang dibangun di wilayah Jawa Barat oleh Belanda.
Zunerfin mengatakan waktu tempuh KA Siliwangi berkisar 1 jam 50 menit sekali jalan. Menurut dia, lama perjalanan itu termasuk panjang karena melewati sejumlah tanjakan dan kelokan. “Meski lama, tapi pemandangannya indah,” katanya.
PT Kereta Api menyiapkan, 4 kali perjalanan dalam sehari. Pemberangkatan dari Cianjur dijadwalkan pukul 07.00 WIB, 12.20 WIB, 17.40 WIB, serta 22.35 WIB, sementara dari Sukabumi pukul 04.30 WIB, 09.25 WIB, 15.00 WIB, serta 20.00 WIB. “Kami akan pertimbangkan jadwal perjalanan malamnya kalau memang dirasakan terlalu larut,” kata Zunerfin.
Zunerfin mengatakan jadwal perjalanan KA Siliwangi di Sukabumi disesuaikan dengan jadwal KA Pangrango (Bogor-Sukabumi). “Jika berniat melanjutkan perjalanan dari KA Pangrango dari Stasiun Sukabumi, masih tersedia waktu 15 menit,” ujarnya.
Warga Jakarta yang ingin melongok Gunung Padang bisa naik kereta komuter menuju Bogor. Lalu menyambung dengan KA Pangrango, dan berganti KA Siliwangi dari Stasiun Sukabumi. “Dari Stasiun Lampegan bisa naik ojek,” kata Zunerfin. PT Kereta Api juga tengah menyiapkan rute Bandung-Cianjur, dengan nama KA Kiansantang–diambil dari nama putera Prabu Siliwangi.