Bagi anda yang berasal dari suku Jawa kemungkinan besar mengerti apa yang dimaksud dengan kata “larung” namun bagi yang bukan mungkin baru pertama kalinya mendengar kata tersebut. Larung asalnya dari bahasa Jawa yang berarti melarungkan atau menyerahkan. Untuk penjelasan yang lebih detail mengenai “Larung Sembonyo” akan diuraikan pada pembahasan di bawah ini.
Baca Juga: Pantai Prigi Trenggalek, Rute Lokasi dan Harga Tiket Masuk Terbaru
Sekilas Informasi Tentang Larung Sembonyo
Larung Sembonyo merupakan suatu budaya melarungkan atau menyedekahkan sesaji atau seserahan ke laut sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah, sesuai dengan yang diharapkan. Larung Sembonyo itu sendiri sebenarnya sudah masuk ke dalam kebudayaan dari masyarakat yang tempat tinggalnya berada di pinggir Pantai Prigi, bagian dari kota Trenggalek, provinsi Jawa Timur.
Para nelayan yang berdomisili di pesisir Pantai Prigi sangat bersyukur karena sudah bisa memanen hasil lautnya. Dari jaman nenek moyang masyarakat Prigi dan sekitarnya budaya sedekah yang diwujudkan dalam upacara adat tersebut sudah dilakukan.
Budaya sedekah laut diadakan bukan hanya dalam rangka bersyukur atas karunia hasil laut yang sudah berhasil diterima melainkan juga sebagai permohonan atau do’a supaya selalu diberikan kelancaran dan keselamatan selama nelayan-nelayannya mencari ikan di tengah laut.
Baca Juga: Ritual Larung Saji di Pantai Pacitan Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Bersyukur karena para leluhur sudah berkenan membuka wilayah pesisir Pantai Prigi sebagai daerah pemukiman juga merupakan salah satu alasan mengapa diselenggarakan Larung Sembonyo setiap tahun.
Karena sudah merupakan tradisi jika suatu saat masyarakat Trenggalek khususnya yang tinggal di pinggir Pantai Prigi yang berprofesi sebagai nelayan dan petani tidak menyelenggarakan upacara adat Larung Sembonyo seperti ada yang kurang
Asal Muasal Dari Larung Sembonyo Dan Waktu Penyelenggaraannya
Budaya sedekah laut Larung Sembonyo bisa diselenggarakan berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyang tentang seorang tumenggung bersama pasukannya yang pada waktu itu tengah berupaya untuk babad alas atau memperluas wilayahnya di daerah tersebut mengalami suatu peristiwa gaib.
Masyarakat pesisir Pantai Prigi Trenggalek yang percaya sekali akan cerita atau bisa dikatakan mitos tadi mewujudkannya dengan mengadakan upacara adat sedekah laut yang diberi nama “Larung Sembonyo. Untuk penyelenggaraan selalu pada bulan Selo, tepatnya hari Senin Kliwon, menurut perhitungan Jawa.
Harga Tiket Masuk Untuk Melihat Larung Sembonyo
Jika ingin melihat upacara adat sedekah laut Larung Sembonyo datanglah ke Pantai Prigi yang berada di kota Trenggalek, Jawa Timur. Pantai Prigi merupakan pantai yang sangat indah, letaknya ada di Desa Tasikmadu, di Kecamatan Watulimo.
Pantai Prigi yang merupakan lokasi dari diselenggarakannya Larung Sembonyo tersebut tergolong ke dalam jenis wisata alam yang murah meriah. Bagaimana tidak, bagi pengunjung yang ingin melihat upacara adat Larung Sembonyo sekaligus menikmati kecantikan Pantai Prigi hanya dikenakan biaya masuk sebesar lima ribu rupiah.
Rute Untuk Mencapai Pantai Prigi
Bagi para pengunjung yang ingin datang ke Pantai Prigi untuk melihat secara langsung upacara adat Larung Sembonyo bisa mencapainya melalui dua arah, yakni lewat kota/ kabupaten Trenggalek atau berangkat dari kota Surabaya.
Kalau dari Trenggalek jaraknya 48 kilometer, sepanjang 186 kilometer jika diukur dari Surabaya sedangkan apabila dihitungnya dari Tulungagung berjarak kurang lebih 40 kilometer. Dari Trenggaleklah biasanya wisatawan berangkatnya.
Dari Trenggalek menuju pertigaan Durenan. Selanjutnya sampai di pertigaan Kecamatan Bandung setelah menempuh perjalanan kira-kira sepuluh kilometer. Kemudian pergilah ke arah Barat. Terus saja hingga akhirnya tiba di Kecamatan Watulimo, tepatnya di Desa Tasikmadu, lokasi Pantai Prigi.