Visibilitas dan aksesibilitas yang luar biasa membuat Silfra kawasan menyelam yang cukup populer. Penyelam dan perenang snorkel dapat mengapung di antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika. Penyelam benar-benar akan merasakan dan menyentuh kedua benua tersebut pada saat yang sama. Visibilitas luar biasa berada di kedalaman hampir 100 meter.
Suhu di perairan ini cukup dingin, sekira -2 derajat sampai – 4 derajat Celsius sepanjang tahun. Air ini berasal dari penyulingan gletser Gunung Hofsjokull, berjalan di bawah tanah, kemudian muncul di Thingvellir National Park. Pemandangan di dalamnya hanyalah bongkahan bebatuan tanpa spesies hewan satupun. Inilah yang memungkinkan penyelam aman dari serangan ikan buas.
Meskipun banyak orang telah menyelami Silfra, sangat jarang yang berkelana jauh ke dalam gua sedalam 63 meter di dalamnya. Tak hanya dalam, jalur menuju gua cukup sempit dan dapat berisiko tinggi bagi para penyelam. Belum lagi kemungkinan bebatuan yang dapat runtuh kapan saja.
Kalangan scuba diver profesional telah membagi Silfra menjadi tiga, yakni Silfra hall, Silfra katedral, dan Silfra laguna. Yang terdalam jarang sekali diselami, juga tidak sampai ke dalam gua. Pemandangan paling menakjubkan berada di kedalaman 100 meter, yaitu Silfra Katedral, yang menampakkan pemandangan Silfra dari ujung ke ujung.