Keberadaan sebuah tempat wisata dalam hal ini sumber air sering kali dikaitkanya dengan mitos tidak ketinggalan dengan misteri sendang cahyo yang berada di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Grobogan ini yang dikaitkan dengan sebuah cerita yaitu asal usul sendang ini dimana beredar di kalangan masyrakat tentang sendang yang tidak pernah kering walau musim kemarau.
Baca Juga: 65 Tempat Wisata di Grobogan, Purwodadi Jawa Tengah
Berikut Foto-foto Sendang Coyo Grobogan:
Asal usul sendang coyo berasal dari peninggalan Sunan Kali Jogo dimana waktu dulu Sunan Kali Jogo melakukan perjalanan untuk menyiarkan Agama Islam ke tanah jawa dan kebetulan melewati daerah ini bersama rombongan namun dalam perjalnananya para pengikut Sunan Kali Jogo merasa kehausan sehingga sang Sunan berhenti untuk mencari minuman dan menancapkan tongkat kemudian pergi. Tidak selang lama para pengikut yang sudah letih lesu, capek dan haus meregangkan tubuhnya di pelataran hutan dan salah satu pengikutnya yaitu Kyai Gambi mencabut tongkat Sunan Kali Jogo dan alangkah terkejutnya Kyai tersbut melihat keluarnya air yang cukup besar dari bekas cabutan tongkat sang Sunan tidak lama para pengikut lain langsung menyerbu air terjun atau sumber yang keluar dari tongkat sunan Kali Jogo.
Baca Juga: Deretan Air Terjun di Grobogan Purwodadi Yang Bikin Bengong
Para pengikut Sunan Kali Jogo merasa senang adanya sumber yang muncul tiba-tiba dari bekas cabutan tongkat sunan kalijogo, sambil menunngu sang sunan pergi yang tadinya mencari minum, pengikut sang Sunan mengadaka berbagai kegiatan misalnya mengaji, ceramah dll. Detik, Menit, hari berlalu tidak terasa waktu berjalan cukup lama namun sang Sunan juga belum pulang dari mencari air, bekas lobang yang mengeluarkan air tadi kian waktu makin lebar dan sumbernya makin besar sehingga menjadi sebuah sendang.
Ketika sang Sunan pun merasa kaget dan terkejut atas kejadian ini bahwa tongkat yang ditancapkan tidak ada ditempat dan berubah menjadi sendang, namun para pengikutnya langsung menceritakan atas kejadian tersebut bahwa saat sang Sunan pergi Kyai Gambi mencabut tanjapan tongkat sehingga mengeluarkan sumber dan melebar menjadi sendang seperti sekarang,karena sendang ini bersih dan bercahaya akhirnya dinamanakan sendang coyo. Akan tetapi Sunan Kali Jogo tambah kaget saat melihat ditengah sendang melihat cahaya mengkilap dan mencurigakan, Para pengikut Sunan Kali Jogo merasa penasaran ingin tahu benda asing tersebut. Ketika mendekati benda yang mirip gabus, mereka merasa terkejut. Ternyata yang mengambang di tengah Sendang Coyo jasad Kyai Gambi, yang sudah meninggal.
Baca Juga: Deretan Kolam Renang di Grobogan Beserta Tiket Masuknya
Untuk menghormati jasa salah seorang pengikut Sunan Kali Jogo itu, maka jasad Kyai Gambi dimakamkan di sekitar Sendang Coyo. Sampai sekarang Sendang Coyo dan Makam Kyai Gambi sering dikunjungi para wisata untuk berbagai kepentingan. Karena pada saat , jasad Kyai Gambi di tengah-tengah Sendang Coyo mirip dengan gabus, maka makam tersebut di beri nama Makam Kyai Gabus, sampai sekarang.
Versi lain dari keberadaan sendang ini adalah ada yang menyebutkan bahwa keberadaan atau asal usul sendang coyo erat kaitannya dengan Prabu Angkling Darma yang mana keberadaan sendang ini dikaitakanya dengan proses pemadaman api dimana waktu itu sang istri raja melakukan aksi bakar diri, tindakan bakar diri ini dilakukan sang istri karena faktor tidak diajarkan ilmu kanuragan yaitu bisa berbicara dengan hewan, maka hal nekat ini dilakukan oleh sang istri. Konon ceritanya air di dalam kolam digunakan untuk memadamkan api yang membakar Dewi Setyawati.
Baca Juga: Deretan Tempat Kuliner di Grobogan Yang Menyajikan Makanan Enak
Banyak versi tentang asal usul Sendang Coyo memgenai benar atau tidak itu semua perlu kajian ilmiah yang lebih dalam akan tetapi sampai detik ini tempat wisata ini masih banyak yang mengunjungi dari berbagai daerah.