Tempat Wisata di Sawahlunto – Bagi Anda yang berasal dari Sumatera Barat tentu tidak asing lagi dengan Kota Sawahlunto. Kota yang berada di sebelah timur laut Padang ini, sempat menjadi pusat tambang batu bara semasa penjajahan Belanda. Hal ini menjadikan Sawalunto memiliki situs sejarah yang dipenuhi bangunan tua nan misterius. Jika sempat traveling ke Sawahlunto, pastikan untuk tidak melewatkan 12 tempat wisata populer yang banyak didatangi wisatawan berikut ini:
Danau Biru Talawi
Siapa bilang Sawahlunto hanya berisi bangunan-bangunan tua penuh sejarah? Danau Biru Talawi ini menjadi buktinya. Tempat wisata yang berlokasi di Tampuak Tangah, Talawi ini memiliki pesona alam yang menakjubkan. Pemandangan sekitarnya biru berpadu dengan langi yang juga putih kebiruan. Dulunya danau ini merupakan tempat pertambangan batu bara. Setelah ditinggalkan menjadi kubangan air berwarna biru yang justru sangat cantik.
Puncak Cemara
Masih belum puas menikmati landscape Sawahlunto? Segera beranjak ke Puncak Cemara yang berlokasi di Saringan, Barangin. Di sini Anda bisa menikmati pemandangan Kota Sawahlunto dari ketinggian di atas pohon. Bersama semilir angin, pemandangan yang indah di depan mata membuat Anda lupa penatnya bekerja. Di Puncak Cemara ini juga tersedia tempat duduk, pondok hingga mainan anak-anak yang membuat Anda bisa liburan bersama keluarga.
Puncak Polan
Jika belum merasa cukup menikmati Sawahlunto dari ketinggian, cukup menyeberang dari Puncak Cemara menuju Puncak Polan. Anda juga dapat menikmati pemandangan Sawahlunto dari puncak ketinggian sisi yang berbeda. Sensasi yang akan Anda rasakan juga berbeda. Selain menikmati pemandangan Sawahlunto, Anda juga bisa mengambil foto terbaik dengan latar belakang kota yang cantiknya tidak ada dua.
Air Terjun Sungai Bikan
Masih menawarkan keindahan alam lainnya, kali ini Anda harus memastikan datang ke Air Terjun Sungai Bikan saat datang ke Sawahlunto. Lokasinya berada di Kenagarian Sijantang kecamatan Talawi. Aliran air deras yang jatuh dari atas tebing, membuat pemandangan di sekitar air terjun ini sangat menakjubkan. Belum lagi dinginnya air yang jatuh, membuat siapa saja ingin mencelupkan kaki atau sekedar membasuh muka di Sungai Bikan ini.
Kelok 16 Sawahlunto
Tempat wisata ini adalah kawasan bukit. Sebelum menjadi populer seperti sekarang, kawasan ini hanya dipenuhi semak belukar yang tidak nampak keloknya. Namun setelah dieksplorasi salah satu tayangan televisi swasta nasional, Kelok 16 mulai populer dikalangan anak-anak muda. Pemda setempat juga mulai memberikan kepedualian sehingga semakin terlihat pesonanya. Jangan lupa mampir ke Kelok 16 yang tidak ada di tempat lain kecuali di Sawahlunto.
Bekas Penyimpanan Batu Bara, Silo Sawahlunto
Tidak ingin ketinggalan mengikuti jejak penjajahan Belanda di Sawahlunto? Datang ke Silo dan rasakan langsung aura kuno dan misteriusnya. Silo ini merupakan bangunan menjulang tinggi hampir mirip silinder. Dulunya digunakan sebagai tempat penimbunan batu bara yang telah dibersihkan dan siap diangkut menuju Teluk Bayur. Silo masih berdiri kokoh namun tidak berfungsi. Masih ada sirine yang akan berbunyi pada pukul 07.00, 13.00 dan 16.00.
Museum Gudang Ransum
Menjadi daerah jajahan Belanda, Sawahlunto dipenuhi dengan banyak bangunan kuno bernilai sejarah. Bangunan-bangunan ini menjadi saksi bagaimana dulu rakyat Sawahlunto mengalami penyiksaan yang kejam. Sebelum diabadikan menjadi museum, bangunan ini dulunya adalah tempat menyiapkan makanan para pekerja paksa batu bara. Di dalamnya masih tertinggal banyak benda-benda dari zaman saat Belanda masih berkuasa.
Museum Kereta Api Sawahlunto
Museum ini juga menjadi saksi perjalanan Belanda mengirimkan batu bara ke Teluk Bayur. Di sini Anda dapat melihat berbagai peninggalan penjajah Belanda yang berkaitan dengan transportasi terutama kereta api. Museum dibuat sedemikian rupa mirip dengan stasiun yang sesungguhnya. Tua, kuno, unik dan masih sangat terjaga kebersihannya. Dilengkapi pula fasilitas modern seperti wifi sehingga pengunjung semakin merasa dimanjakan.
Kantor Bukit Asam Sawahlunto
Sekali lagi Anda akan dimanjakan dengan tempat-tempat tua yang menjadi saksi sejarah kelam Sawahlunto saat menghadapi kerja paksa Belanda. Lokasinya berada tepat di pusat kota Sawahlunto. Dulunya merupakan kantor pusat tambang. Biasanya difungsikan sebagai tempat pertemuan dan pesta saat zaman Belanda. Tempat wisata vintage yang satu ini populer karena menjadi spot selfie atau foto terbaik yang tidak boleh Anda lewatkan saat datang ke Sawahlunto.
Terowongan Mbah Suro
Di lokasi wisata yang satu ini, Anda akan mendapati bagaimana Belanda mengeruk hasil kekayaan Indonesia dengan cara yang terbilang modern pada saat itu. Terowongan ini dulunya menjadi jalan para pekerja tambang untuk menggali mencari batu bara. Terowongan sepanjang 1,5 km ini, memiliki kemiringan hingga 20 derajat. Sangat curam dan sangat membahayakan para pekerja tambang saat itu. Namun kini Anda dapat menyusurinya dengan aman karena telah dibangun tangga sehingga mudah dilewati.
Waterboom Sawahlunto
Setelah menikmati pemandangan alami dan juga menyusuri jejak perjalanan penjajahan Belanda di bangunan-bangunan tua, saatnya memanjakan diri ke beberapa lokasi wisata kekinian. Salah satunya adalah Waterboom Sawahlunto yang hampir selalu ramai dikunjungi wisatawan. Berada di Muaro Kalaban, di sini Anda bisa bermain air sepuasnya. Ada berbagai pilihan wahana air yang siap memanjakan sekaligus memacu adrenalin Anda.
Taman Satwa Kandi Talawi
Tempat wisata kekinian lainnya yang tidak boleh Anda lupakan saat datang ke Sawahlunto adalah Taman Satwa Kandi. Lokasinya 10 km dari pusat kota Sawahlunto. Di taman satwa ini, Anda dapat menikmati koleksi satwa yang menarik dan khas dari Sawahlunto. Selain koleksi satwa, tempat wisata yang satu ini dilengkapi dengan beberapa wahana permainan anak. Taman Satwa Kandi menjadi tempat liburan populer untuk Anda bersama keluarga.
Demikian infromasi tentang tempat wisata di sawahlunto yang kita rekomendasikan, selain kamu traveling kamu juga bisa mencoba berbagai tempat kuliner di sawahlunto yang siap menggoyang lidah kamu loh sobat Triper.
